Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan memohon Rahmat dan Ridho Allah SWT kami bermaksud untuk mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri acara Ngunduh Mantu putra – putri kami :
Kalo orang-orang punya “Love at the first sight” dengan pasangannya, Reza punya “Hate at the first sight” dengan Kiki.
Bagaimana tidak, dia tidak diundang, tidak direncanakan, tiba-tiba datang mengacak-acak hati dan kehidupanku. HRD baru itu berhasil mengacak-acak pertahananku sebagai jomblo rapi keren sombong dan ambisius.
Kiki, I hate you because you make me fall in love.
Keangkuhan demi keangkuhan aku tunjukkan sebagai bentuk denial dari rasa yang aku rasakan. Dan Kiki adalah orang keras kepala yang selalu penasaran kenapa aku begitu. Hingga pada akhirnya, aku memberanikan diri.
Teruntuk Kiki,
Kuberanikan diri untuk melihat dan mengenalmu, kemudian kuberanikan diri untuk menyayangi dan mencintaimu, hingga pada akhirnya, kuberanikan diri untuk menjadi bagian dari kehidupan dan masa depanmu.
Memasuki minggu keduaku pindah ke tempat kerja yang baru. Saat itu mobilku rusak dan butuh keluar masuk bengkel, cukup repot rasanya untuk pulang pergi ke kantor. Salah satu temanku menyarankan untuk menumpang saja dengan teman kerja yang tempat tinggalnya searah.
Reza namanya. Dia cuek dan dingin. Orang yang ketika aku sedang memperkenalkan diri sebagai anak baru, dia malah melipir ke luar ruangan. Dia cukup menyebalkan karna tak banyak membantuku dalam pekerjaan, malah lebih sering mematahkan semangatku yang sedang tinggi tingginya. Tapi justru itu yang semakin menguatkan tekadku untuk melakukan yang terbaik dan terus memperbaiki diri. Sedikit banyak aku mulai paham, dia hanya mencoba realistis.
Hari berganti dan waktu berlalu, menumpang dengannya ternyata menjadi candu. Cerita ceritanya menjadi seru dan semakin membuatku menggebu gebu. Sejauh ini, rasanya belum ada yg lebih nyaman dari menghabiskan waktu bersamanya. Aku akui, aku ini cukup menyebalkan dan terlalu sering bertanya, tapi dia selalu punya jawaban untuk itu. Dia yang dingin itu ternyata juga bisa menjadi hangat ketika berdua.
Ternyata rasaku bersambut, dia tak mengizinkanku bertanya tanya lebih lama. Bukan, bukan hatiku yang dimintanya saat itu, melainkan alamat rumah dan nomor orang tuaku.
Rasanya menyenangkan, seperti segala hal menjadi terarah, jelas, tanpa basa basi. Setelah kukaji kembali, ternyata begini rasanya menemukan orang yang tepat, ternyata dia orangnya, yang tak membuatku berpikir dua kali untuk merasa mantap.